Teknologi perangkat ponsel dengan sistem lipat kini mengalami perkembangan signifikan, membuka jalan menuju era baru dalam industri smartphone. Inovasi ini memungkinkan perangkat ponsel untuk dilipat melalui bagian layarnya, sebuah konsep yang kini diwujudkan oleh produk-produk seperti Samsung Galaxy Fold dan Samsung Galaxy Z Flip.
- Rilis: Maret, 2020
- Layar: Foldable OLED 8 inci 2200 x 2480 piksel,
- Layar Kover: Foldable AMOLED 6,6 inci 1148 x 2480 piksel,
- Chipset: HiSilicon Kirin 990 5G (7 nm+)
- GPU: Mali-G76 MP16
- RAM: 8 GB
- Memori Internal: 512 GB
- Memori Eksternal: NM SD Card, hingga 256 GB
- Kamera : 40 MP + 8 MP + 16 MP + TOF 3D
- Baterai: Non-removable Li-Po 4500 mAh battery
Selengkapnya : Spesifikasi Huawei Mate XS dan Harganya
Namun, Samsung bukanlah satu-satunya pemain dalam pasar perangkat lipat. Huawei juga turut meramaikan persaingan dengan memperkenalkan Huawei Mate X. Meskipun perangkat ini menawarkan desain yang inovatif dan fitur yang canggih, namun di beberapa aspek, Huawei Mate X masih dianggap belum sepenuhnya matang. Kelemahan-kelemahan ini mendorong Huawei untuk meluncurkan versi penerusnya yang lebih disempurnakan, yaitu Huawei Mate Xs.
Lalu, apa yang membuat Huawei Mate Xs ini berbeda dan menarik? Untuk memahami lebih dalam mengenai perangkat ini, mari kita bahas lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan Huawei Mate Xs.
Kelebihan dan Kekurangan Huawei Mate XS
Kelebihan Huawei Mate XS
Huawei Mate Xs menawarkan sistem lipat yang lebih canggih dibandingkan dengan seri sebelumnya. Sistem lipat pada Huawei Mate Xs memungkinkan kedua layar berfungsi optimal, memberikan pengalaman yang memuaskan bagi pengguna.
Dengan ketebalan hanya 5,4 mm saat tidak dilipat, Huawei Mate Xs memiliki desain yang sangat tipis, jarang ditemukan pada ponsel saat ini yang umumnya memiliki ketebalan sekitar 6 mm. Ketebalan yang minim ini meningkatkan kenyamanan penggunaan Huawei Mate Xs. Ketika dalam mode lipat dan berbentuk seperti ponsel konvensional, Huawei Mate Xs tetap menawarkan pengalaman pengguna yang luar biasa.
Proses lipat pada Huawei Mate Xs dilakukan dengan menekuk bagian kiri layar, membuat bagian kanan menjadi layar panjang seperti ponsel. Bagian belakang ponsel ini juga memiliki layar sendiri, menambah fungsionalitas perangkat. Mekanisme lipat yang diterapkan pada Huawei Mate Xs sangat diapresiasi oleh banyak situs teknologi seperti Digitaltrends dan Androidpit. Situs Tomsguide mencatat bahwa mekanisme lipat pada perangkat ini telah diperkuat dibandingkan versi sebelumnya.
Desain inovatif Huawei Mate Xs juga mendapat pujian dari AndroidAuthority. Meskipun desainnya mirip dengan generasi sebelumnya, perubahan yang dilakukan meningkatkan daya tahan, kekuatan, dan fungsionalitas ponsel ini. Dalam mode layar lebar atau tablet, Huawei Mate Xs menampilkan layar 8 inci dengan resolusi 2200 x 2480 piksel menggunakan panel AMOLED dengan kerapatan 414 ppi, memberikan visual yang luas dan tajam.
Dalam mode terlipat, layar berukuran 6,6 inci dengan resolusi 1148 x 2480 piksel tetap menawarkan resolusi tinggi. Bagian belakang yang juga merupakan layar memiliki dimensi 6,38 inci dengan resolusi 2480 x 892 piksel, yang aktif saat mengambil selfie atau memotret. Trustedreviews memuji layar Huawei Mate Xs yang tajam dan berwarna-warni. AndroidAuthority menyatakan bahwa layar OLED pada perangkat ini mencolok dan cerah, dengan kontras dan rentang dinamis yang hebat.
Selain layar yang luar biasa, Huawei Mate Xs dilengkapi dengan kamera berkualitas tinggi. Konfigurasi empat kameranya terdiri dari kamera utama 40 MP, kamera telefoto 8 MP, kamera TOF 3D, dan kamera ultrawide 16 MP. Tanpa kamera depan, pengguna dapat memanfaatkan kamera utama untuk selfie menggunakan layar belakang. Letak kamera di sisi kanan perangkat, saat dalam mode tablet, memudahkan penggunaan.
Kamera Huawei Mate Xs mendapat sertifikasi Leica, menjamin kualitas hasil tangkapan yang sangat baik. Digitaltrends memuji hasil foto yang dihasilkan, dengan keseimbangan warna dan detail yang baik. Mode portrait dan super macro juga menghasilkan foto yang luar biasa, meskipun mode zoom digital 50x kurang memuaskan.
Huawei Mate Xs dibekali baterai berkapasitas 4.500 mAh, terdiri dari dua baterai yang memungkinkan pengisian daya cepat dengan teknologi 55W fast charger. Digitaltrends menguji bahwa baterai dapat terisi penuh dalam 55 menit dan mencapai 80% dalam 30 menit. Huawei mengklaim pengisian 85% dalam 35 menit dengan charger 55W, menunjukkan kemampuan pengisian super cepat perangkat ini.
Didukung chipset HiSilicon Kirin 990 5G, Huawei Mate Xs menggunakan proses fabrikasi 7 nm+ dan mendukung jaringan 5G, meskipun fitur ini belum aktif di Indonesia. Chipset ini terdiri dari prosesor octa-core dengan tiga kluster untuk efisiensi daya dan performa tinggi, serta GPU Mali-G76 MP16 untuk pengolahan grafis.
Skor pengujian Antutu 8 menunjukkan performa tinggi dengan skor sekitar 470 ribu. Pengujian 3D Mark Sling Shot Extreme OpenGL dan Vulkan masing-masing mendapatkan skor 5.766 dan 5.499. Skor Geekbench 4 untuk single-core dan multi-core adalah 3.882 dan 12.208, mendekati performa Snapdragon 865.
Huawei Mate Xs menjalankan berbagai tugas dengan baik, didukung RAM 8 GB. Dalam pengujian oleh AndroidAuthority, ponsel ini dapat menjalankan game Asphalt 9 dengan lancar tanpa penurunan frame, menegaskan performa tinggi perangkat ini yang dapat bersaing dengan ponsel flagship lainnya.
Kekurangan Huawei Mate XS
Huawei menghadapi dilema dengan perangkat Android-nya karena belum bisa menggunakan Google Mobile Services (GMS). Konflik dengan pemerintah Amerika Serikat mengakibatkan larangan penggunaan layanan Google di produk Android Huawei, termasuk Huawei Mate Xs. Ini sangat mengecewakan karena banyak pengguna merasa sulit tanpa GMS. Meskipun Huawei memiliki layanan serupa bernama Huawei Mobile Service, layanannya masih belum sepenuhnya matang.
Huawei Mate Xs hanya memiliki satu speaker di bagian samping, yang kualitas suaranya dianggap kurang memuaskan. Digitaltrends menyebut kualitas suara Huawei Mate Xs lebih buruk dibandingkan Samsung Galaxy Fold. Sebagai perangkat kelas atas dengan harga tinggi, kualitas audio ini seharusnya bisa lebih baik.
Inovasi ponsel lipat memang menarik, namun teknologi layar lipat masih diragukan daya tahannya, termasuk pada Huawei Mate X dan Mate Xs. Digitaltrends dan AndroidAuthority yang menguji langsung perangkat ini meragukan durabilitasnya. Digitaltrends menyebut ketahanan perangkat belum bisa dipastikan, sementara AndroidAuthority menyatakan desain layar lipatnya berpotensi rapuh.
Huawei Mate Xs juga tidak memiliki fitur Wireless Charging, yang seharusnya ada pada perangkat kelas atas. Harga Huawei Mate Xs di pasar Indonesia mencapai hampir Rp40 juta, membuatnya sangat mahal. Harga ini sebanding dengan Huawei Mate X yang sebelumnya juga diperkenalkan sekitar Rp30 jutaan. Mengingat durabilitasnya yang belum pasti, harga ini tergolong tinggi. Meskipun begitu, inovasi yang ditawarkan Huawei Mate Xs patut diapresiasi.