Alat Ukur Panjang: Pengertian, Gambar, Macam, Jenis dan Contoh

Alat Ukur Panjang

Alat ukur panjang adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, tinggi, ketebalan, dan lebar suatu benda. Ada berbagai jenis alat ukur panjang yang tersedia. Berdasarkan satuan pengukurannya, terdapat dua jenis alat ukur panjang, yaitu alat ukur panjang yang memiliki satuan baku dan alat ukur panjang yang tidak memiliki satuan baku.

Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan alat ukur panjang sangatlah penting. Banyak profesi, seperti tukang kayu, penjahit, arsitek, dan lainnya, membutuhkan alat ukur untuk mendukung pekerjaan mereka.

Namun, penggunaan alat ukur panjang tidak hanya terbatas pada profesi yang telah disebutkan di atas. Kita sering membutuhkannya dalam berbagai situasi dan keperluan sehari-hari, bukan hanya dalam konteks pekerjaan.

Macam-Macam Alat Ukur Panjang

Macam-Macam Alat Ukur Panjang

Jenis alat ukur panjang umumnya dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:

  1. Alat ukur panjang baku
  2. Alat ukur panjang tidak baku

Berikut penjelasan lebih lengkap dari setiap jenis alat ukur panjang yang ada dibawah ini.

1. Alat Ukur Panjang Baku

Alat ukur panjang baku adalah alat yang memberikan hasil pengukuran yang pasti, rasional, tetap, tidak berubah-ubah, dan mengikuti standar internasional. Dengan menggunakan alat ini, pengukuran yang dilakukan oleh berbagai individu akan menghasilkan nilai yang sama dan konsisten.

Berikut adalah beberapa contoh alat ukur panjang baku:

  • Meteran: Meteran merupakan alat ukur panjang yang umum digunakan. Satu meteran setara dengan panjang yang telah ditentukan secara standar, yaitu 100 sentimeter atau 1000 milimeter.
  • Jangka sorong: Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang presisi dan digunakan untuk mengukur dengan akurasi tinggi. Alat ini dapat mengukur panjang, kedalaman, dan diameter benda dengan sangat teliti.
  • Penggaris: Penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Penggaris biasanya memiliki skala pengukuran dalam sentimeter dan milimeter, sehingga memungkinkan kita untuk mengukur dengan tingkat ketelitian yang cukup baik.
  • Mikrometer sekrup: Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang sangat presisi dan digunakan untuk mengukur dengan akurasi tinggi. Alat ini sering digunakan dalam industri atau bidang yang membutuhkan pengukuran yang sangat teliti, seperti bidang teknik atau manufaktur.

2. Alat Ukur Panjang Tidak Baku

Alat ukur panjang tidak baku adalah jenis alat yang menghasilkan pengukuran yang umumnya masih berubah-ubah, tidak tetap, dan tidak memenuhi standar internasional yang berlaku. Alat ini sering disebut sebagai "tidak baku" karena hasil pengukurannya tidak memiliki akurasi yang tinggi dan dapat berbeda antara satu individu dengan individu lainnya.

Berikut adalah beberapa contoh alat ukur panjang tidak baku:

  • Jengkal: Jengkal merupakan satuan pengukuran panjang yang digunakan dalam konteks tradisional. Satu jengkal memiliki panjang yang tidak tetap dan bervariasi tergantung pada tradisi atau kebiasaan di suatu daerah.
  • Depa: Depa adalah satuan pengukuran panjang yang juga digunakan dalam konteks tradisional. Seperti jengkal, panjang depa tidak memiliki standar internasional yang konsisten, dan nilainya dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
  • Hasta kilan: Hasta kilan adalah alat ukur panjang yang digunakan dalam beberapa tradisi atau budaya. Satu hasta kilan mewakili panjang tangan seseorang, tetapi ukurannya dapat bervariasi tergantung pada individu yang mengukur.
  • Kaki: Kaki digunakan sebagai satuan pengukuran panjang dalam beberapa konteks, terutama dalam pengukuran tanah atau properti. Namun, nilai panjang kaki juga dapat bervariasi di berbagai negara atau wilayah, dan tidak memiliki standar internasional yang konsisten.

Contoh Alat Ukur Panjang dan Fungsinya

Contoh Alat Ukur Panjang

Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan alat ukur panjang sangat umum dan penting. Terdapat berbagai jenis, fungsi, dan karakteristik alat ukur yang perlu diperhatikan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan pengukuran yang akan dilakukan.

Berikut adalah contoh nama-nama alat ukur panjang yang sering digunakan:

  1. Meteran
  2. Penggaris
  3. Jangka sorong
  4. Jangka putar
  5. Mikrometer sekrup
  6. Busur derajat (Protractor)

Simak penjelasan lebih detail dari setiap jenis nama alat ukur panjang dibawah ini lengkap dengan contoh gambarnya.

1. Meteran

Meteran

Meteran, atau yang sering disebut juga pita ukur, adalah alat ukur panjang yang sering digunakan untuk mengukur benda-benda yang memiliki ukuran panjang lebih besar.

Salah satu contoh penggunaan meteran adalah dalam pengukuran panjang tanah. Ketika ingin mengukur panjang benda seperti meja, lemari, pintu, atau bahkan panjang tanah, meteran dapat digunakan sebagai alat ukur yang praktis.

Meteran memiliki beberapa jenis yang berbeda. Beberapa jenis meteran meliputi.

  • Meteran Konvensional

Seperti namanya, meteran konvensional adalah alat ukur panjang yang penggunaannya masih mengikuti metode tradisional. Dalam penggunaannya, meteran perlu ditarik hingga ujungnya mencapai objek yang akan diukur.

Meteran konvensional umumnya digunakan oleh tukang bangunan dan penjahit sebagai alat bantu dalam pekerjaan mereka. Meskipun pengukurannya dilakukan secara manual, meteran konvensional memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya adalah keawetannya yang baik dan tahan lama, sehingga tidak mudah rusak. Selain itu, meteran konvensional juga memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan alat ukur panjang lainnya dalam kelas yang sama.

Dengan keawetan dan harga yang terjangkau, meteran konvensional tetap menjadi pilihan yang populer dalam berbagai profesi dan kegiatan sehari-hari. Meskipun teknologi telah menghadirkan alat ukur panjang digital yang lebih canggih, penggunaan meteran konvensional masih tetap relevan dan dapat diandalkan.

  • Meteran Digital

Meteran digital merupakan jenis alat ukur panjang yang berbeda dengan meteran konvensional. Alat ini memberikan hasil pengukuran yang dapat langsung terbaca secara digital. Dengan meteran digital, Anda tidak perlu menarik atau mengulur pita meteran, melainkan cukup dengan meletakkan alat di sepanjang objek yang akan diukur. Hasil pengukuran akan ditampilkan secara digital pada layar yang terdapat pada meteran.

Keunggulan utama meteran digital adalah kemudahan dalam membaca hasil pengukuran. Tidak diperlukan lagi interpretasi manual dari skala atau garis pada meteran konvensional. Hasil pengukuran dapat langsung terlihat dalam angka yang jelas dan mudah dibaca pada layar digital. Hal ini dapat meminimalkan kesalahan dalam pengukuran dan menghemat waktu.

Meteran digital juga biasanya dilengkapi dengan fitur tambahan, seperti fungsi penghitungan dan penyimpanan data. Beberapa meteran digital dapat menghitung luas atau volume dari objek yang diukur, serta menyimpan data pengukuran untuk penggunaan selanjutnya.

Meskipun meteran digital memiliki keunggulan dalam keterbacaan hasil pengukuran dan fitur tambahan yang lebih canggih, alat ini cenderung memiliki harga yang lebih tinggi daripada meteran konvensional. Namun, bagi mereka yang membutuhkan akurasi dan kemudahan dalam pengukuran, meteran digital menjadi pilihan yang sangat praktis dan efisien.

  • Meteran Laser

Meteran laser adalah jenis alat ukur panjang yang memiliki fungsi serupa dengan meteran digital. Dengan menggunakan meteran laser, pengguna tidak perlu melakukan pengukuran secara manual. Alat ini menggunakan sinar laser untuk mengukur jarak dan menampilkan hasil pengukuran pada layar LCD yang terdapat pada perangkat tersebut.

Meteran laser umumnya tidak banyak digunakan oleh masyarakat umum dan masih tergolong alat yang relatif baru. Alat ini lebih sering digunakan oleh arsitek atau ahli konstruksi dalam pekerjaan mereka. Penggunaan meteran laser memungkinkan pengukuran yang cepat, akurat, dan praktis.

Cara kerja meteran laser melibatkan pemancaran sinar laser ke objek yang akan diukur. Sinar laser akan memantul kembali ke perangkat, dan melalui perhitungan waktu tempuh sinar, meteran laser dapat menghitung jarak dengan presisi yang tinggi. Hasil pengukuran akan ditampilkan pada layar LCD dalam bentuk angka yang mudah dibaca.

Kelebihan meteran laser adalah kemampuannya dalam mengukur jarak yang lebih jauh, terutama pada area yang sulit dijangkau secara manual. Alat ini juga cenderung lebih akurat dan dapat bekerja dalam berbagai kondisi lingkungan. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan meteran laser memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang baik terkait penggunaan yang benar agar mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.

2. Penggaris

Penggaris

Mistar, yang juga dikenal dengan sebutan penggaris, merupakan alat ukur panjang yang umumnya terbuat dari bahan plastik, kayu, papan logam, atau bahkan besi. Alat ini digunakan untuk mengukur panjang suatu objek. Mistar menggunakan dua jenis satuan pengukuran, yaitu sentimeter (cm) dan milimeter (mm).

Berdasarkan bentuknya, mistar dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain.

  • Penggaris Bulat

Penggaris bulat merupakan jenis mistar yang memiliki bentuk lingkaran. Alat ini umumnya digunakan sebagai alat bantu dalam menggambar lingkaran agar dapat mendapatkan bentuk yang presisi dan estetis.

Penggaris bulat digunakan oleh para seniman, desainer, atau pelajar untuk menggambar lingkaran dengan ukuran yang tepat. Alat ini memiliki radius yang telah ditentukan sehingga memudahkan dalam pembuatan lingkaran dengan berbagai ukuran yang diinginkan.

Penggaris bulat biasanya terbuat dari bahan yang keras dan tahan lama seperti plastik atau logam. Bagian tepi penggaris bulat berbentuk melengkung dan dilengkapi dengan tanda-tanda ukuran yang memungkinkan pengguna untuk mengukur dan menentukan diameter atau jari-jari lingkaran dengan akurasi.

Dalam menggambar, penggaris bulat memungkinkan untuk membuat lingkaran yang memiliki kelengkungan sempurna dan terlihat lebih rapi. Alat ini sangat membantu dalam kegiatan desain, ilustrasi, dan matematika di mana kepresisian dan keindahan bentuk lingkaran menjadi penting.

Penggaris bulat merupakan salah satu alat yang penting dalam set peralatan gambar. Dengan penggunaannya, pengguna dapat menciptakan lingkaran yang sempurna dan meningkatkan kualitas karya seni, desain, atau ilustrasi yang dibuat.

  • Penggaris Lurus

Penggaris lurus, sesuai dengan namanya, memiliki bentuk yang lurus dan memanjang. Jenis mistar ini sangat umum digunakan dan sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Penggaris lurus adalah alat ukur panjang yang paling umum digunakan oleh berbagai kalangan. Alat ini memiliki bentuk yang rata dan memanjang, biasanya terbuat dari bahan plastik, kayu, atau logam. Penggaris lurus memiliki tanda-tanda ukuran yang terukir atau dicetak pada permukaannya, seperti sentimeter (cm) atau inci (in).

Penggaris lurus digunakan dalam berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan sekolah, pekerjaan, hingga kegiatan rumah tangga. Alat ini sangat berguna untuk mengukur panjang benda atau garis lurus dengan presisi. Selain itu, penggaris lurus juga sering digunakan sebagai alat bantu dalam menggambar, mengukur, atau merancang sesuatu.

Kemudahan penggunaan dan keberagaman material yang digunakan dalam pembuatan penggaris lurus membuatnya menjadi alat yang sangat praktis dan dapat diandalkan. Dalam kegiatan sehari-hari, penggaris lurus menjadi salah satu alat yang paling sering digunakan untuk mengukur panjang atau memastikan garis yang lurus dan presisi.

Dengan kegunaan yang luas dan ketersediaan yang mudah, penggaris lurus menjadi alat yang esensial bagi siapa pun yang membutuhkan pengukuran panjang yang akurat dan garis lurus yang rapi dalam berbagai situasi.

  • Penggaris Segitiga

Penggaris segitiga adalah jenis penggaris yang memiliki bentuk segitiga. Meskipun fungsinya serupa dengan penggaris pada umumnya, penggaris segitiga memiliki kegunaan yang lebih khusus karena bentuknya yang sesuai dengan segitiga.

Penggaris segitiga biasanya terbuat dari bahan plastik atau logam yang keras dan tahan lama. Alat ini memiliki dua sisi yang membentuk sudut lancip dan satu sisi yang membentuk sudut tumpul. Pada setiap sisi penggaris segitiga terdapat tanda-tanda ukuran seperti sentimeter (cm) atau inci (in), yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pengukuran dengan presisi.

Penggaris segitiga digunakan dalam berbagai kegiatan, terutama dalam matematika, teknik, atau desain. Alat ini membantu dalam menggambar atau membuat konstruksi segitiga dengan sudut yang tepat dan panjang sisi yang diinginkan. Selain itu, penggaris segitiga juga dapat digunakan untuk menggambar garis lurus atau membantu dalam melakukan perhitungan trigonometri.

Kelebihan penggaris segitiga yaitu kemampuannya dalam membuat sudut yang tepat, baik sudut tumpul maupun sudut lancip. Penggunaannya yang khusus memudahkan dalam pembuatan segitiga atau mengukur sudut secara akurat.

3. Jangka Sorong

Jangka Sorong

Jangka sorong memiliki fungsi utama sebagai alat untuk mengukur panjang benda-benda yang berukuran kecil. Alat ini memiliki tingkat ketelitian yang sangat presisi dan akurat. Salah satu jenis alat ukur panjang dengan tingkat ketelitian sebesar 0,01 mm adalah jangka sorong.

Jangka sorong dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan jenisnya, yaitu:

  • Jangka Sorong Manual (Vernier Caliper)

Jangka sorong manual adalah jenis jangka sorong yang penghitungannya dilakukan secara manual. Alat ini dilengkapi dengan dua skala pengukuran, yaitu skala nonius dan skala tetap. Tingkat akurasi jangka sorong manual ini sebesar 0,1 mm.

Jangka sorong manual memiliki mekanisme pengukuran yang menggabungkan skala tetap dan skala nonius. Skala tetap terletak pada batang tetap, sedangkan skala nonius terletak pada batang geser. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan kedua skala tersebut untuk mendapatkan hasil yang akurat. Skala nonius pada jangka sorong manual memiliki pembagian yang lebih kecil daripada skala tetap, sehingga memungkinkan untuk pengukuran dengan tingkat presisi yang lebih tinggi.

Dalam penggunaannya, pengguna jangka sorong manual perlu memastikan agar batang geser tepat berada di samping benda yang akan diukur. Selanjutnya, pembacaan dilakukan dengan memperhatikan posisi garis pada skala tetap yang sejajar dengan garis pada skala nonius. Hasil pengukuran didapatkan dengan membaca angka pada skala tetap yang berada tepat sejajar dengan garis pada skala nonius.

Kelebihan dari jangka sorong manual yakni kemudahannya dalam penggunaan dan pemahamannya. Alat ini dapat memberikan hasil pengukuran dengan tingkat akurasi yang cukup baik, yakni 0,1 mm. Meskipun telah ada jenis jangka sorong yang lebih modern, jangka sorong manual masih sering digunakan dalam berbagai aplikasi yang membutuhkan pengukuran manual dengan tingkat kepresisian yang memadai.

  • Jangka Sorong Analog (Dial Caliper)

Jangka sorong analog adalah jenis jangka sorong yang dilengkapi dengan skala nonius. Pada skala nonius terdapat jarum analog yang berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran. Tingkat akurasi alat ukur panjang ini adalah 0,05 mm.

Jangka sorong analog menggunakan prinsip dasar skala nonius untuk mengukur panjang benda. Alat ini terdiri dari batang tetap dan batang geser, dimana batang geser dapat digeser secara manual untuk mendekatkan atau menjauhkan dari benda yang akan diukur. Pada skala nonius, terdapat pembagian yang lebih halus dibandingkan dengan skala tetap, yang memungkinkan pengukuran dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi.

  • Jangka Sorong Digital

Jangka sorong digital adalah alat ukur yang dirancang untuk mengukur benda-benda berukuran kecil. Kelebihan utama dari jangka sorong digital adalah kemudahan penggunaannya, karena hasil pengukuran langsung ditampilkan dalam bentuk angka-angka digital. Pengguna hanya perlu membuka rahang jangka sorong, menempatkannya pada benda yang akan diukur, dan membaca hasil pengukuran yang tertera pada layar digital. Dengan fitur digital ini, pembacaan menjadi lebih cepat, akurat, dan praktis.

Jangka sorong digital dilengkapi dengan layar LCD yang menampilkan hasil pengukuran dengan angka yang jelas dan mudah dibaca. Beberapa model jangka sorong digital bahkan dilengkapi dengan fitur tambahan seperti koneksi ke komputer untuk menyimpan data pengukuran, pengaturan satuan pengukuran yang berbeda, dan fungsi pembacaan nol otomatis. Selain itu, tingkat akurasi jangka sorong digital juga cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jangka sorong manual atau analog.

4. Jangka Putar

Jangka Putar

Jangka putar merupakan alat ukur panjang yang terdiri dari dua bahan logam. Alat ini memiliki bentuk fisik yang khas, dimana salah satu ujung logamnya disatukan sehingga membentuk sudut.

Pada jangka putar, terdapat dua fungsi yang dapat dilihat dari bentuk fisiknya. Ujung satu dari jangka putar berfungsi sebagai pengait untuk mencengkeram kertas atau benda yang akan diukur. Sementara ujung yang lainnya berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan alat tulis atau pena.

Jangka putar banyak digunakan untuk mengukur lingkaran dengan berbagai dimensi yang berbeda. Dengan menggunakan jangka putar, pengguna dapat mengatur sudut dan mengukur jarak antara titik-titik tertentu pada lingkaran. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memperoleh pengukuran yang akurat dan presisi untuk keperluan desain, konstruksi, atau pekerjaan lain yang melibatkan lingkaran.

5. Mikrometer Sekrup

Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur benda-benda yang sangat kecil. Alat ini sangat berguna untuk mengukur objek yang sulit diukur menggunakan alat ukur konvensional, seperti baut atau komponen presisi lainnya.

Salah satu keunggulan utama dari mikrometer sekrup adalah tingkat ketelitiannya yang sangat tinggi. Dibandingkan dengan alat ukur panjang lainnya, mikrometer sekrup mampu memberikan hasil pengukuran dengan tingkat akurasi yang lebih presisi. Alat ini memungkinkan pengguna untuk membaca hasil pengukuran dengan tingkat ketelitian hingga fraksi milimeter atau bahkan lebih kecil.

Di pasaran, terdapat beberapa jenis mikrometer sekrup yang tersedia. Setiap jenis memiliki keunikan dan spesifikasi yang berbeda, antara lain:

  • Mikrometer Sekrup Analog

Mikrometer sekrup analog merupakan alat ukur panjang yang penggunaannya masih dilakukan secara manual. Meskipun demikian, alat ini memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi. Bahkan, tingkat akurasi mikrometer sekrup analog dapat mencapai 10 kali lipat dari tingkat akurasi jangka sorong, yaitu 0,01 mm.

Dalam penggunaan mikrometer sekrup analog, kita perlu memahami cara membaca nilai ukur yang tertera pada alat tersebut. Untuk mendapatkan nilai total pengukuran, kita harus menggabungkan nilai yang terbaca pada skala utama dan skala nonius. Skala utama pada mikrometer sekrup analog biasanya memiliki pembagian dalam milimeter, sedangkan skala nonius memiliki pembagian yang lebih kecil, seperti setengah milimeter atau sepersepuluh milimeter.

Untuk membaca nilai ukur secara akurat, kita perlu melihat di mana garis skala utama yang sejajar dengan garis skala nonius. Kemudian, kita perlu mencatat angka pada skala utama yang sejajar dengan garis tersebut, serta angka pada skala nonius yang paling dekat dengan garis skala utama. Dengan menggabungkan kedua angka tersebut, kita dapat mendapatkan nilai ukur yang lebih presisi.

  • Mikrometer Sekrup Digital

Mikrometer sekrup digital memiliki fungsi yang sama dengan mikrometer sekrup analog. Perbedaannya terletak pada cara membaca hasil pengukurannya.

Dalam penggunaan mikrometer sekrup digital, kita tidak perlu melakukan perhitungan manual untuk mendapatkan hasil akhir. Hasil pengukuran langsung ditampilkan pada layar display, sehingga memudahkan pengguna dalam membaca nilai ukur. Dengan adanya tampilan digital, pengguna dapat dengan mudah melihat nilai yang terukur secara akurat dan presisi.

Mikrometer sekrup digital memberikan kemudahan bagi pengguna dalam melakukan pengukuran, terutama untuk benda-benda yang sangat kecil. Pengguna tidak perlu repot menghitung skala atau melibatkan langkah-langkah tambahan dalam membaca hasil pengukuran. Hanya dengan melihat layar display, pengguna dapat dengan cepat dan mudah mengetahui nilai ukur yang dihasilkan.

6. Busur Derajat (Protactor)

Busur Derajat

Busur derajat adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengetahui besaran sudut yang terbentuk oleh dua garis yang saling berpotongan. Alat ini sangat berguna bagi arsitek dan siswa di sekolah untuk mengukur sudut derajat antara dua garis objek yang bertemu.

Dengan menggunakan busur derajat, kita dapat mengukur sudut secara akurat dan memperoleh hasil yang presisi. Alat ini sering digunakan dalam pembangunan, perancangan, dan penelitian untuk memastikan keakuratan dan ketepatan sudut yang dibutuhkan. Dengan memahami penggunaan busur derajat, kita dapat mengukur sudut dengan lebih mudah dan mendapatkan hasil yang akurat.

Kesimpulan

Alat ukur panjang adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur dimensi panjang, lebar, tinggi, dan tingkat ketebalan suatu objek. Alat ini memiliki peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Berbagai jenis profesi juga mengandalkan penggunaan alat ukur panjang ini untuk mendukung kinerja mereka.

Terdapat banyak jenis alat ukur panjang yang tersedia. Beberapa di antaranya menggunakan satuan baku, sedangkan yang lainnya menggunakan satuan non baku. Setiap jenis alat ukur tersebut memiliki karakteristik, fungsi, dan cara kerja yang berbeda-beda. Dengan menggunakan alat ukur panjang, kita dapat melakukan pengukuran yang akurat sesuai dengan kebutuhan kita.

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.