Si Penemu Suunto: Ekspedisi Eksplorasi di Balik Jam Tangan Olahraga Canggih Finlandia

Daftar Isi
Si Penemu Suunto: Ekspedisi Eksplorasi di Balik Jam Tangan Olahraga Canggih Finlandia

Sudah berdiri hampir 90 tahun, jam tangan Untuk olahraga berasal dari Finlandia itu akan membuka kembali cabang di Jakarta, menyebabkan penambahan empat gerai yang telah beroperasi sebelumnya.

Dibangun lebih dari 90 tahun yang lalu oleh Tuomas Vohlonen, Suunto Termasuk di antara seri jam tangan olahraga premium, harganya dimulai dariRp 6 juta untuk yang termurah.

Perusahaan pembuat jam tangan olahraga ini berawal dari seorang petualang bernama Tuomas "Tommo" Vohlonen yang berasal dari Finlandia. Ia termotivasi untuk membuat jam tangannya sendiri lantaran kurang puas dengan teknologi saat itu.

Menurut situs web resminya, konsep menciptakan jam tangan Olahraga tersebut muncul saat ia terjebak dalam salju hingga lutut pada tahun 1936, di kondisi gelap sepanjang hari dari Kutub Utara. Sesudah insiden itu, dia merancang sebuah kompas yang mengandung cairan dengan jarum yang lebih stabil dan presisi.

Tuomas Vohlonen dilahirkan di Finlandia pada tanggal 24 September 1877. Ia merupakan seorang inventor serta ahli pengukur yang terlibat dalam beragam alat dan kegiatan seperti kompas, ski, pemetaan wilayah, mesin, dan pertanian.

Berdiri hampir 90 tahun lamanya, perusahaan bernama Suunto Oy ini tetap produktif dalam menghasilkan kompas sesuai paten aslinya, bersamaan dengan pembuatan alat selam, jam tangan olahraga, dan pemantau denyut jantung.

Sering dipanggil Tommo, ia mengenyam pendidikan di Ruokolahti sebelum pindah ke Lappeenranta. Kemudian, Tuomas meneruskan studinya di Vyborg dan seterusnya mempelajari ilmu surveying di politeknik Finlandia.

Di bulan April tahun 1933, setelah mencoba beberapa rancangan, Tommo mendaftarkan hak paten kepada Kantor Hak Paten dan Pencatatan Finlandia untuk sebuah kompas lapangan yang dilengkapi dengan wadah cairan padat. Dalam alat ini, jarum magnetik serta cairan pengurang getaran dikemas secara keseluruhan dalam kapsul seluloid yang terintegrasi.

Berdasarkan penemuan tersebut, Tommo menerima hak patennya pada 25 Januari 1935. Kemudian, ia bersama dengan istrinya yang bernama Elli serta keponakannya Kauko, mendirikan perusahaan Suunto Oy di tahun 1936.

Temuan alat tersebut dirancang untuk menjadi ringan dan mudah dibawa di pergelangan tangan. Berdasarkan rancangan ini, muncullah Suunto M-311, yang kemudian populer digunakan oleh tentara, survei, pendaki gunung, serta mereka yang membutuhkan bantuan navigasi saat sedang berjalan kaki.

Walaupun Tuomo meninggal tidak lama setelah memulai bisnisnya pada tanggal 27 Maret 1939, Suunto tetap terus maju dan bahkan menjadi pilihan bagi personel militer selama Perang Dunia II. Setelah itu, perusahaan ini meluaskan jajaran produk mereka bukan hanya untuk kompas saja, namun juga menggabungkannya dengan teknologi jam tangan.

Di tahun 1987, Suunto meraih posisi sebagai pionir dalam bidang produksi perlengkapan renang bawah air, seperti instrumen untuk mengukur kedalaman yang sudah dilengkapi dengan teknologi digital. Selain kompas, peralatan ini pun turut membantu penyelam profesional serta menjadikan aktivitas diving semakin aman dan menarik.

Dua tahun setelah itu, tepatnya di tahun 1989, compass laut buatan Suunto menjadi patokan utama bagi kapal-kapal Swan dan Baltic. Compass Suunto ini pun turut dipakai oleh mayoritas kapal layar yang terlibat dalam balapan Whitbread Round the World.

Saat ini, Seiring dengan kemajuan jaman, Suunto tidak lagi hanyalah sebuah jam olahraga biasa, melainkan menawarkan beragam varian digital yang canggih, cocok untuk berbagai jenis kegiatan olahraga ekstrim.

Posting Komentar