Perhatian! Hal-Hal Kritis Sebelum Anda Menderek Mobil Sendiri

Daftar Isi

Ketika menghadapi masalah dengan kendaraan yang mati di tengah jalan, cara menyeretnya seringkali menjadi pilihan cepat sebelum memutuskan untuk membawanya ke bengkel. Namun perlu ditegaskan bahwa proses ini harus dilakukan secara hati-hati. Jika penyeretan dilakukan begitu saja tanpa pemahaman tentang metode atau pedoman yang tepat, malahan dapat menyebabkan kerusakan lebih besar lagi.

Berikut ini adalah beberapa poin penting yang perlu diingat ketika menarik atau menderek mobil agar kondisinya tidak semakin rusak.

1. Pahami mekanisme kendaraan yang sedang ditarik tersebut

Pahami mekanisme kendaraan yang sedang ditarik tersebut

Poin utama yang harus Anda amati ketika akan menarik mobil ialah jenis sistem penggerakkannya. Perlu diketahui apakah kendaraan itu menggunakan penggerak roda depan (FWD), roda belakang (RWD), atau malahan semua roda (AWD). Hal ini signifikan lantaran penanganan yang tidak tepat dapat mengganggu mekanisme transmisinya.

Untuk kendaraan FWD, lebih baik jangan biarkan roda depan mengenai permukaan jalan saat ditarik, karena roda depan secara langsung berhubungan dengan transmisi. Apabila ditarik sambil roda depan masih menempel di tanah ketika mesin dimatikan, hal ini dapat merusak transmisi akibat kurangnya pelumas.

Untuk mobil RWD, justru bagian belakang yang perlu diangkat; sedangkan pada mobil AWD lebih disarankan agar tidak diderek secara langsung, melainkan gunakan towing dolly atau derek khusus dengan platform penuh, mengingat semuanya poros rodanya terhubung ke sistem transmisi.

2. Pakai peralatan crane yang tepat dan kokoh

Pakai peralatan crane yang tepat dan kokoh

Memakai tali tambang secara acak tidaklah ideal. Lebih baik menggunakan tali derek khusus yang dibuat untuk menggerakkan muatan berat. Biasanya jenis tali ini diproduksi dari material seperti nilon atau besi, dan memiliki penyangga di setiap ujungnya. Harap pastikan bahwa Anda menyambungkan tali derek ke tempat yang sesuai pada kendaraan; umumnya ada lokasi pemasangan khusus di area bawah roda depan atau belakang bumper, bergantung pada orientasi derek.

Menyambungkan tali ke komponen rangka kendaraan yang bukan dirancang khusus untuk penarik dapat mengakibatkan keretakan atau kelentingan pada body mobil. Di samping itu, perhatikanlah bahwa ukuran tali harus sesuai sehingga memastikan ada cukup lapangan gerak bagi kendaraan tersebut tanpa merugikan pemakaian jalanan umum oleh orang lain.

3. Pastikan keamanan saat melakukan prosesi derek

Pastikan keamanan saat melakukan prosesi derek

Ketika ditrailer, pengemudi mobil trailer masih perlu tetap ada di dalam mobil dan siap untuk memegang kemudi serta pedal rem. Walaupun tidak melaju menggunakan daya sendiri, mobil tersebut tetap harus dikelola jalannya supaya tidak menciptakan bahaya bagi kendaraan lain di sekitarnya. Pastikan bahwa mesin berada pada posisi netral baik itu pada sistem transmisi manual maupun otomatis sehingga roda dapat berputar secara leluasa tanpa hambatan.

Di samping itu, hidupkan lampu hazard saat proses derek untuk memberi tahu pemudik lain kalau mobil sedang mengalami masalah darurat. Hindari melakukannya pada kecepatan yang tinggi karena dapat memicu terputusnya tali derek ataupun hilang kontrol atas mobil. Lebih baik kendarai secara perlahan dan konstan, juga cegah dari medan jalanan bergelombang atau kemiringan curam.

Jadi, menarik mobil menggunakan derek tak melulu soal dorong dan maju mundur saja. Anda harus mengawasi sistem kendaraan tersebut, alat-alat yang dipakai, serta kemananan saat prosedurnya berlangsung. Lewat metode derek yang tepat, dapat dicegah adanya kerusakan lebih lanjut dan tetap terjaminnya keselamatan di jalanan. Oleh karena itu, pastikan bahwa anda paham betul langkah-langkah yang diperlukan sebelum ikut membantu ataupun mencari pertolongan untuk penanganannya.

Posting Komentar