Dua Pembalap Juarai MotoGP dengan Selisih Hanya 20 Poin: Fenomena Langka!

Di sepuluh tahun pertama eksistensinya, MotoGP memiliki skema peringkat khusus. Skema ini istimewa karena nilai poin yang diperoleh para pebalap sangatlah sedikit. Selain itu, hanya sebagian tertentu saja dari total peserta balapan yang menerima poin, hal ini berlainan dibandingkan dengan format penilaian di zaman modern saat ini.
Dalam era 1950 hingga 1968, sistem skor di MotoGP hanya mencatatkan poin untuk enam pembalap dengan peringkat tertinggi saja. Untuk rincian poinnya adalah sebagai berikut: sang juara mendapatkan delapan poin, kemudian disusul oleh mereka yang menempati urutan kedua dengan memperoleh enam poin, ketiga empat poin, keempat tiga poin, kelima dua poin, dan peserta keenam satu poin.
Dengan struktur seperti itu, wajar saja jika total skor selama satu musim biasanya hanya mencapai puluhan. Terlebih lagi, jumlah perlombaan di setiap seri masih di bawah sepuluh kali. Tidak mengherankan, ada sejumlah pembalap yang mampu menjadi juara dunia dengan hanya mendapatkan 20-an poin. Siapa sajakah mereka? Simak penjelasannya berikut ini!
1. John Surtees memenangkan kejuaraan tahun 1956 berkat 24 poin tersebut.
John Surtees merupakan juara MotoGP yang memiliki jumlah poin terendah. Saat memenangkan gelar pada tahun 1956, dia berhasil mendapatkan 24 poin. Ini menjadi kejuaran dunianya pertama di kategori utama.
Hasil tersebut dia capai usai meraih kemenangan sebanyak tiga kali dalam total enam balapan yang digelar. Surtees berhasil memenangkan perlumbaan di Isle of Man (Tourist Trophy), Sirkuit Assen (Belanda), serta Sirkuit Spa-Francorchamps (Belgia). Pada saat itu, dirinya mengendarai motor MV Agusta.
2. Umberto Masetti memperoleh gelar pada tahun 1950 dan 1952 dengan total 28 poin.
Umberto Masetti berhasil mengamankan dua gelar juara dengan total 28 poin. Prestasi tersebut diraihnya di tahun 1950 dan 1952. Masetti adalah seorang pembalap asal Italia yang terkenal sebagai rider Pertama adalah negara asal juara dunia MotoGP.
Di tahun 1950, Masetti berhasil mendapatkan 4 podiam, dengan dua di antaranya adalah kemenangan, dari total enam perlombaan yang diselenggarakan. Di tahun 1952 yang mencakup delapan seri balap, dia juga sukses memperoleh empat kali naik podium, lagi-lagi dengan dua kemenangan. Dia berlomba menggunakan sepeda motor asli Italia, yaitu Gilera.
3. Daftar juara dunia MotoGP yang memenangkan gelaran dengan kurang dari seratus poin
Hingga tahun 1980, meraih kemenangan dengan skor di bawah seratus angka merupakan suatu hal biasa. Pada masa tersebut, sang pemenang hanya bisa menerima hingga maksimum lima belas poin untuk setiap seri balapan. Apabila kita bandingkan dengan zaman sekarang, dunia MotoGP benar-benar telah mengalami perkembangan dan perubahan yang signifikan.
Berikut adalah daftar juara dunia MotoGP yang memenangkan gelar dengan kurang dari 100 poin:
- Giacomo Agostini - 90 angka (1970, 1971), 84 angka (1975), 48 angka (1968), 46 angka (1967), 36 angka (1966)
- Kenny Roberts - 87 angka (1980)
- Phil Read - 84 poin (1973), 82 poin (1974)
- Barry Sheene - 72 points (1976)
- Gary Hocking - 48 angka (1961)
- Mike Hailwood - 48 angka (1965), 40 angka (1962-1964)
- Geoff Duke - 40 poin (1954), 38 poin (1953), 36 poin (1955), serta 35 poin (1951)
- John Surtees - 32 angka (1958-1960) serta 24 angka (1956);
- Libero Liberati - 32 angka (1957)
- Leslie Graham - 30 poin (1949); serta
- Umberto Masetti - 28 angka (dari tahun 1950 dan 1952).
Dengan umur lebih dari 75 tahun, MotoGP memiliki riwayat yang cukup lama. Tidak mengherankan jika ada banyak cerita menarik di baliknya. Termasuk beberapa pembalap yang pernah menduduki posisi tertinggi dalam kompetisi ini dengan jarak poin yang signifikan. Saat ini, total poin sang juara MotoGP telah menyentuh angka 500.
Posting Komentar